Kaum Pertama yang Menyembah Berhala usai Banjir Nabi Nuh
Jakarta — 1miliarsantri.net : Kaum Nabi Hud Alaihissalam adalah bangsa Arab yang mendiami bukit-bukit pasir yang terletak di Yaman, mulai dari Aman sampai Hadramaut. Suatu wilayah yang dekat dengan laut yang disebut Asy-Syahr.
Mereka tinggal di tenda-tenda bertiang besar. Mereka adalah kaum Aad yang pertama. Kaum Aad tinggal di kota yang disebut Iram.
Al-Hafizh Ibnu Katsir dalam bukunya Al-Bidayah Wan-Nihayah yang diringkas Ahmad Al Khani menjelaskan, ada pendapat yang mengatakan bahwa Kota Iram adalah kota yang berpindah-pindah di muka bumi, terkadang ada di Syam, Yaman, Hijaz, dan terkadang di tempat lain. Pendapat tersebut adalah sesuatu yang jauh dari kebenaran dan perkataan yang tidak diperkuat dengan dalil.
Di dalam sebuah hadis yang panjang di dalam kitab Shahih karya Ibnu Hibban, diriwayatkan dari Abu Dzarr tentang para Nabi dan para Rasul, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Di antara mereka empat orang dari Arab yaitu Hud, Shaleh, Syuaib, dan Nabi kamu wahai Abu Dzarr.
Kaum Aad adalah kaum yang pertama menyembah berhala setelah banjir di zaman Nabi Nuh Alaihissalam.
Allah kemudian mengutus saudara mereka, Nabi Hud untuk menyeru kaum Aad agar menyembah Allah. Mereka adalah orang-orang Arab yang masih kafir dan menyembah berhala serta suka keras kepala, Nabi Hud diutus kepada mereka, akan tetapi mereka mendustakannya.
Akhirnya Allah sebagai Dzat Yang Maha Perkasa dan Maha Kuasa, menyiksa mereka.
Azab yang pertama diberikan kepada kaum Aad adalah tanah mereka dijadikan sangat tandus. Mereka lalu minta diturunkan hujan. Mereka menyaksikan sesuatu yang muncul di langit yang dikira air, sebagai rahmat, tetapi ternyata itu adalah siraman azab yang datang dalam bentuk badai, laksana lidah api.
سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ
Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus, maka kamu melihat kaum Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). (QS Al-Haqqah: 7).
Allah mengumpamakan mereka dengan tunggul-tunggul pohon kurma yang telah tidak berkepala lagi. Hal itu karena badai yang bertiup menuju salah seorang dari mereka, lalu membawanya terbang dan menjadikan kepalanya tertunduk hingga akhirnya pecah berantakan, sehingga ia menjadi tidak berkepala lagi.
Diriwayatkan dari Ali bin Abu Thalib, bahwa ia pernah menyebutkan ciri-ciri kuburan Nabi Hud yang terletak di negeri Yaman. Ada pula yang mengatakan bahwa makam Nabi Hud berada di Damaskus, di dalam masjid agung yang terdapat suatu tempat di tembok bagian depan, yang dikatakan bahwa di dalamnya adalah makam Nabi Hud Alaihissalam. (jeha)
Baca juga :
- Arab Saudi Tangkap Hampir 16.000 Dan Proses Hukum 25.689 Orang Diawal Musim Haji 2025, Ini Penjelasannya
- Santri Ponpes Al Imam Berlaga Hingga Grand Final Olimpiade Sains Pelajar 2025 Kabupaten Kediri
- Arab Saudi Perketat Aturan Haji Terkait Larangan Visa Selain Visa Haji, Ini Penjelasan Kemenag
- 212.242 Jamaah Reguler Lunasi Biaya Haji Jelang Penutupan
- Pemerintah Arab Saudi Larang Jamaah Tanpa Visa Haji Masuk Makkah, Simak 4 Aturan Terbaru