Militer Israel Sudah Menguasi Semua Jalur Gaza

Gaza — 1miliarsantri.net : Militer Israel telah menguasai Jalur Gaza di perbatasan Rafah dengan Mesir, dan melancarkan serangan di kota selatan tersebut seiring prospek kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas belum menemui titik temu.

Brigade 401 Israel memasuki penyeberangan Rafah pada Selasa pagi, sehari setelah kelompok Palestina yang memerintah Gaza yakni Hamas mengatakan mereka menerima proposal gencatan senjata yang dimediasi Mesir-Qatar. Israel, sementara itu, bersikeras bahwa kesepakatan itu tidak memenuhi tuntutannya.

Penyeberangan Rafah sangat penting bagi bantuan dan bagi mereka yang bisa melarikan diri ke Mesir. Para pemimpin Israel sudah lama mengantisipasi operasi militer di kota selatan, tempat sekitar 1,4 juta warga Palestina, termasuk lebih dari 600.000 anak-anak, berlindung, meskipun ada peringatan dari PBB, Amerika Serikat, Uni Eropa dan organisasi kemanusiaan internasional bahwa serangan tersebut akan menjadi bencana besar.

Rekaman yang dirilis oleh militer Israel menunjukkan sebuah tank memasuki penyeberangan Rafah. Rincian video tersebut sesuai dengan ciri-ciri lokasi penyeberangan yang diketahui dan menunjukkan bendera Israel berkibar dari tank yang merebut daerah tersebut.

Militer Israel mengatakan dalam jumpa pers pagi hari Selasa bahwa pasukan khusus mereka sedang memindai daerah tersebut dan mereka telah beroperasi sejak Senin malam di Rafah timur.

Israel juga mengatakan sebagian besar orang telah dievakuasi dari wilayah operasi militer. Warga Palestina diinstruksikan melalui pesan teks berbahasa Arab, panggilan telepon dan selebaran untuk bergerak menuju al-Mawasi di pantai Laut Mediterania, di mana pihsk militer mengatakan telah mendirikan zona kemanusiaan dengan rumah sakit, tenda dan pasokan medis.

Evakuasi dilakukan ketika militer Israel meningkatkan pemboman terhadap kota tersebut. Tank dan pesawat menggempur beberapa daerah dan setidaknya empat rumah di Rafah semalam, serta menewaskan 20 warga Palestina dan melukai beberapa lainnya, menurut pejabat kesehatan Palestina.

Kemudian, tiga orang juga tewas dalam serangan udara Israel di sebuah rumah milik keluarga al-Darbi di sebelah barat kota Rafah.

Militer Israel mengklaim pihaknya menyita penyeberangan Rafah setelah menerima informasi intelijen bahwa penyeberangan tersebut “digunakan untuk tujuan teroris”. Dikatakan bahwa selain membunuh 20 pejuang dan menghancurkan infrastruktur Hamas di daerah tersebut, pasukannya juga menemukan “tiga poros operasional”.

“Pasukan Tim Tempur Divisi 401 dan Tim Tempur Divisi Brigade Givati terus beroperasi di wilayah tersebut melawan teroris dan infrastruktur teroris,” katanya dalam sebuah postingan di X.

Tidak ada bukti yang diberikan untuk mendukung pernyataan tersebut, namun militer menuduh daerah sekitar penyeberangan Rafah digunakan untuk melancarkan serangan mortir yang menewaskan tiga tentara Israel dan melukai lainnya di dekat penyeberangan Karem Abu Salem, yang Israel sebut sebagai penyeberangan Kerem Shalom pada Minggu lalu. Namun sayap bersenjata Hamas mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan negaranya sudah lama “menghancurkan” Hamas jika bukan karena tawanan yang ditahan di Gaza.

“Masuknya tentara ke Rafah mendukung dua tujuan utama perang: membebaskan tawanan dan mengalahkan Hamas,” katanya di X.

Di sisi lain, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian meminta Israel untuk “memperhatikan tuntutan besar komunitas internasional, berhenti menyerang Rafah, dan melakukan apa pun untuk menghindari bencana kemanusiaan yang lebih serius di Jalur Gaza”.

Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi juga memperingatkan bahwa Israel “membahayakan kesepakatan [dengan Hamas] dengan membom Rafah”.

Raja Yordania Abdullah II juga mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam pertemuan pribadi pada hari Senin bahwa serangan Israel di Rafah akan menyebabkan “pembantaian baru” terhadap warga sipil Palestina dan dapat menyebabkan perluasan konflik regional. (zul)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *