Makna Tradisi Tadarus Al Quran Saat Bulan Ramadhan

Jakarta — 1miliarsantri.net : Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Muti mengatakan, tradisi tadarus atau tadarusan perlu kita lakukan di bulan suci Ramadhan ini. Karena Ramadhan itu adalah Syahrul Quran, bulan al-qur’an. Tradisi Al Quran memiliki akar atau memiliki asal-usul yang berkaitan dengan bagaimana Rasulullah SAW dan Malaikat Jibril senantiasa Tadarus di bulan Ramadhan.

Di dalam hadis yang disebutkan di dalam kitab muttafaq alaih hadis yang disepakati oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Abbas disebutkan bahwa pada bulan Ramadhan Jibril selalu bertemu dengan Nabi Muhammad SAW setiap malam di bulan Ramadhan.

“Jibril dan Nabi Muhammad SAW saling belajar tadarus al-qur’an . Apa yang dilakukan pada saat itu tentu Nabi Muhammad SAW membaca ayat-ayat Al-Qur’an yang sudah diterima wahyunya melalui Malaikat Jibril, dan kemudian Malaikat Jibril menyimak bacaan Nabi Muhammad SAW, dan karena itu maka kemudian ini yang menjadi inspirasi atau yang menjadi akar, latar teologis mengapa kemudian umat Islam menyelenggarakan tradisi tadarus atau tadarusan di bulan Ramadhan,” terang Mu’ti kepada 1miliarsantri.net, Senin (25/3/2024).

Mu’ti menegaskan bahwa dalam tadarus itu yang terpenting adalah kita tidak sekadar membaca Al-Qur’an tetapi berusaha untuk memahami, mendalami, dan menghayatinya.

“Kalau kita baca di dalam al-qur’an disebutkan Afala yatadabbarun al-Qur’an Am ‘Ala Qulubin Aqfaluha tidakakkah kamu itu merenungkan al-qur’an dan kamu bisa meresapi al-qur’an itu di dalam lubuk hatimu sehingga di sini sebenarnya menghendaki pengertian bagaimana kita tadarus itu meliputi tiga proses yang pertama itu kita membacanya, kemudian kita memahaminya dan kemudian kita berusaha menelaah dengan sangat mendalam merefleksikan apa yang kita baca,” jelas Mu’ti.

Mu’ti menjelaskan bahwa terdapat dua makna yang dapat diambil dari tradisi tadarusan, pertama karena Ramadan itu adalah bulan di mana Allah SWT menurunkan permulaan Al-qur’an sebagaimana disebutkan di dalam surah Al Baqarah 185.

“Bulan Ramadan itu adalah bulan di mana Allah SWT menurunkan sebagian Al-qur’an, kemudian yang kedua Ramadan itu bulan Al-qur’an, maknanya kita memperbanyak membaca Al-qur’an pada malam hari, pada siang hari, bahkan sebagian ada yang memiliki niat atau komitmen untuk one day one juz,” pungkas Mu’ti. (wink)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *