Akibat Pernyataan Boikot Produk Israel, Mc Donald’s Mengalami Penurunan Drastis

Jakarta — 1miliarsantri.net : CEO McDonald’s Chris Kempczinski mengungkapkan bahwa jaringan makanan cepat saji di Timur Tengah dan seluruh dunia terkena dampak seruan boikot untuk mendukung Gaza.

“Saya menyadari bahwa beberapa pasar di Timur Tengah dan beberapa pasar di luar kawasan mengalami dampak bisnis yang berarti akibat perang dan misinformasi terkait yang mempengaruhi merek seperti McDonald’s,” terang CEO tersebut dalam postingan di LinkedIn.

Menurutnya ini sangat mengecewakan dan tidak berdasar. Di setiap negara tempat beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald’s dengan bangga diwakili oleh pemilik-operator lokal yang bekerja tanpa kenal lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka sambil mempekerjakan ribuan warganya.

Melansir Al Arabiya, Rabu (10/1/2024), McDonald’s mengalami dampak terparah setelah cabangnya di Israel mengunggah di media sosial membagikan ribuan makanan gratis kepada tentara Israel.

Setelah unggahan tersebut, waralaba McDonald’s di Uni Emirat Arab, Kuwait, Yordania, Mesir, Oman, Arab Saudi, dan Lebanon mengeluarkan pernyataan yang menyangkal hubungan mereka dengan waralaba Israel. Bahkan, beberapa diantaranya menjanjikan sumbangan ke Gaza.

Bisnis McDonald’s di Mesir mengalami penurunan penjualan yang signifikan hingga 70 persen pada Oktober-November dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Mayoritas pemegang waralaba McDonald’s di Timur Tengah dan Afrika Utara menerbitkan pernyataan solidaritas untuk Palestina pada awal kampanye militer Israel di Gaza, dan banyak di antara mereka yang berjanji untuk menyumbang di wilayah tersebut.

“Sehubungan dengan pemberitaan bahwa McDonald’s di Israel menyumbangkan makanan. Kami menegaskan bahwa ini adalah keputusan individu mereka. Baik McDonald’s global, kami, maupun negara lain tidak memiliki peran atau hubungan dengan keputusan tersebut, baik secara langsung maupun tidak langsung,” kata waralaba McDonald’s di Arab Saudi dalam sebuah pernyataan.

Kampanye boikot yang digaungkan berhasil menghantam sejumlah merek, seperti Starbucks dan KFC, yang diduga mendukung atau memiliki hubungan keuangan dan berinvestasi dengan Israel.

Jaringan kopi tersebut menjadi target kampanye boikot setelah menggugat Starbucks Workers United yang mengunggah dukungan untuk Palestina.

Seperti diketahui, imbas dari invasi udara dan darat Israel di Jalur Gaza, seruan boikot beredar luas di media sosial. Aktivis pro-Palestina menyerukan untuk menghindari merek pro Israel dan menggantinya dengan membeli produk alternatif lokal. (yan)

Baca juga :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *