Redaksi

Pemerintah Indonesia Himbau Jamaah Tidak Membawa Jimat atau Buku Bacaan Jimat

Jeddah – 1miliarsantri.net : Konsulat Jenderal (Konjen RI) Indonesia untuk Arab Saudi Eko Hartono mengingatkan, Jamaah calon haji (calhaj) Indonesia dilarang untuk membawa jimat dalam beragam bentuk saat menjalani ibadah haji 2023. Eko menambahkan, membawa jimat menjadi salah satu yang dilarang Pemerintah Arab Saudi dan bisa dikenakan pasal sihir. Banyak budaya beberapa negara yang memiliki praktik di mana mereka mengenakan aksesori atau mencari berkah dari benda. Mereka percaya bahwa benda tersebut dapat menangkal kejahatan. Praktik-praktik seperti itu sejatinya bertentangan dengan pemahaman yang benar tentang sifat-sifat Allah, karena hanya Allah yang memiliki kekuatan mutlak untuk membawa manfaat dan melindungi dari bahaya. Dari sudut pandang Islam, membawa jimat untuk tujuan keberuntungan atau lainnya sangat dilarang. Dilansir laman Faith in Allah, percaya pada jimat bisa “jatuh” pada penyembahan terhadap berhala. Allah SWT berfirman: قُل لَّا أَمْلِكُ لِنَفْسِي ضَرًّا وَلَا نَفْعًا إِلَّا مَا شَاءَ اللَّهُ “Katakanlah: Saya tidak memiliki kekuatan sama sekali bagi diri saya untuk merugikan atau menguntungkan kecuali atas kehendak Allah” (QS Yunus 49). Allah SWT juga berfirman: وَلَا تَدْعُ مِن دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنفَعُكَ وَلَا يَضُرُّكَ ۖ فَإِن فَعَلْتَ فَإِنَّكَ إ ِذًا مِّنَ الظَّالِمِينَ “Janganlah kamu berdoa selain Allah yang tidak bermanfaat bagimu dan tidak pula merugikanmu, karena jika kamu melakukannya maka kamu adalah orang-orang yang zalim” (QS Yunus 106). Seorang mukmin seharusnya hanya menaruh harapan dan kepercayaan mereka pada Allah SWT untuk mengarahkan takdir menuju akhir yang baik. Orang-orang yang bergantung pada jimat, kalung, pernak-pernik, pesona, mantra, dan hal-hal lain telah menaruh harapan dan kepercayaan tertinggi pada pada atribut yang hanya dimiliki Allah. Dengan demikian hal itu bisa dikatakan melakukan tindakan penyembahan berhala. “Sesungguhnya mantra dan jimat adalah perbuatan musyrik” (Sumber HR Abu Dawud 3883, Sahih). Rasulullah SAW sangat melarang kita untuk menggunakan jimat sebagai sarana untuk mencari berkah. Rasulullah SAW bersabda, barang siapa yang melakukannya akan mendapatkan hukuman dari Allah SWT. “Barang siapa menggantungkan jimat di lehernya, maka Allah tidak akan mengabulkan keinginannya. Barang siapa menggantungkan kerang sebagai jimat, maka Allah tidak akan meninggalkannya tanpa hukuman”. (Sumber HR Musnad Ahmad 16951 Sahih).

Read More

Dai dan DKM Menjadi Sasaran Kampanye Politik

Bandung – 1miliarsantri.net : Pesta demokrasi tahun 2024 mendatang sudah tentu akan semakin marak dengan adanya aktivitas politik di berbagai lini, tak terkecuali kampanye terselubung yang kerap menyasar sebagian besar kalangan dai dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) sebagai pegiat dakwah di lingkup terkecil masyarakat. Menyikapi fenomena klasik ini, Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Syiar Islam (LPPSI) Universitas Pasundan menggandeng Komisi Dakwah MUI Pusat dan MUI Kota Bandung untuk mengedukasi MUI dan DKM di tingkat kecamatan terkait urgensi keduanya dalam menjaga ukhuwah di tahun politik. Dikemas dalam kegiatan Silaturahmi dan Halaqah Dakwah, Sabtu (28/5/2023), hadir sejumlah pembicara, yaitu Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU., Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH. M. Cholil Nafis, Ketua MUI Kota Bandung Prof. KH. Miftah Faridl. Silaturahmi dan Halaqah Dakwah ini diikuti kurang lebih 120 orang. Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH. M. Cholil Nafis, menyampaikan, Hiruk pikuk suasana politik memang tidak bisa dihindari, sehingga seluruh lapisan masyarakat mesti mawas dengan potensi pertikaian dan konflik yang menjadikan agama sebagai senjata. “Masjid harus jadi tempat edukasi, bukan wahana kampanye. Forum ini diharapkan dapat mencerahkan dai dan DKM untuk berpolitik dengan bijak, tidak terlibat money politic, dan memilih pemimpin yang baik sesuai kriteria masing-masing. Pemilu itu ajang untuk memilih pemimpin bukan ajang memperbanyak musuh” tuturnya. Dia menambahkan, Pesta demokrasi juga seyogianya jadi area untuk membangun keharmonisan umat. Kendati terjadi dinamika, tetapi tidak sampai mencaci maki atau merendahkan satu sama lain. “Kita sudah mengeluarkan fatwa tentang kewajiban menggunakan hak pilih. Masyarakat tidak boleh golput dan menentukan pilihan sesuai keinginan pribadi, bukan karena ada anjuran dari kelompok atau individu tertentu,” ujarnya. (pih) .

Read More

Sambut Jamaah Haji Reguler Indonesia, 108 Hotel Sudah Dipersiapkan

Makkah – 1miliarsantri.net : Dalam memenuhi dan melayani para calon jamaah haji Indonesia, terutama untuk penginapan jamaah, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 2023, Subhan Cholid memastikan hotel di Makkah siap sambut jamaah haji. Subhan menyampaikan, jamaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama sudah tiba di Madinah sejak 24 Mei 2023 lalu. Mereka akan tinggal di Madinah lebih-kurang sembilan hari. Setelah itu, secara bertahap mereka diberangkatkan ke Makkah Al Mukarramah mulai 2 Juni 2023. “Masih ada waktu sepekan jelang kedatangan jamaah haji Indonesia ke Makkah. Kamis kemarin (25/5/2023) kita cek sejumlah hotel, utamanya yang akan menjadi kantor sektor. Alhamdulillah, semua sudah siap,” terang Subhan kepada media di Makkah, Sabtu (27/5/2023). Ikut dalam peninjauan ini, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam, Kadaker Makkah Khalilurrahman, Sekretaris Daker Makkah Tawabuddin, Kasi Akomodasi Makkah Abduh, dan sejumlah tim pendukung. Dijelaskan Subhan, PPIH Arab Saudi telah menyiapkan 108 hotel di Makkah untuk 203.320 jamaah haji reguler berdasarkan kuota dasar. Jumlah ini masih ada kemungkinan bertambah seiring adanya tambahan kuota sebanyak 8.000 jamaah. “Sebanyak 108 hotel di Makkah itu terbagi dalam 11 sektor dan satu sektor khusus Masjidil Haram. Jarak terdekat dari hotel ke Masjidil Hatam sekitar 850 meter, sedang jarak terjauh sekitar 4.300 meter,” ujar Subhan. PPIH Arab Saudi telah siapkan Bus Sholawat untuk mengantar jamaah ke Masjidil Haram, pergi dan pulang. Bus Sholawat ini akan beroperasi selama 24 jam. Akomodasi jamaah Indonesia ini tersebar di lima wilayah. Sektor 1 dan 2 berada di Mahbas Jin. Sektor 3 sampai 5 berada di kawasan Syisah. Sektor 6 dan Sektor 7 di Raudlah. Sektor 8 dan 9 di Jarwal. Sedang sektor 10 dan 11 ada di wilayah Misfalah. “Kita cek kesiapan hotel, mulai dari kamar, kantor layanan, hingga klinik kesehatan dan lobby hotel. Alhamdulillah siap. Insya Allah 108 hotel yang telah dikontrak, siap sambut kedatangan jamaah haji Indonesia di Makkah,” jelas Subhan. Ia menambahkan, pihaknya juga mengecek sejumlah fasilitas pendukung Haji Ramah Lansia, seperti ketersediaan kursi roda dan tempat duduk prioritas bagi lansia. Berikut 11 hotel yang telah disiapkan menjadi kantor sektor:

Read More

Tiga Tokoh Ulama Indonesia yang Menjadi Imam Besar Masjidil Haram

Jakarta – 1miliarsantri.net : Setidaknya ada tiga nama ulama Indonesia yang tercatat dalam sejarah pernah menjadi Imam Besar Masjidil haram. Mereka para alim ulama dengan keluasan ilmu di bidang fikih, syariah, tasawuf, dan masyhur karena tawadhu. Berkat hal tersebut, ketiga ulama tersebut dijadikan imam besar di Masjidil Haram. Itu merupakan pencapaian mulia, sebab Masjidil Haram merupakan tempat suci umat Islam seluruh dunia, dan tidak sembarang orang bisa menjadi imam masjid di sana. Berikut tiga Indonesia yang pernah menjadi imam Masjidil Haram: Syekh Junaid Al-Batawi merupakan ulama Betawi yang namanya masyhur di Tanah Suci Makkah, Arab Saudi. Dia menjadi ulama pertama asal Indonesia yang menjadi guru dan imam Masjidil Haram. Ulama kelahiran Pekojan, Jakarta Barat itu bermukim di Mekkah sejak 1834 sejak berusia 25 tahun. Alwi Shahab dalam Robinhood Betawi: Kisah Betawi Tempo Doeloe, mengatakan, nama Betawi baru populer pada abad ke-19 saat Syekh Junaid Al-Batawi mengajar di Masjidil Haram. Dia memiliki ilmu yang luas dan disebut-sebut sebagai syaikhul masyaikh para ulama mazhab Syafi’i. Seperti dikutip dari Genealogi Intelektual Ulama Betawi, Jakarta Islamic Centre, disebutkan, satu-satunya ulama Betawi yang memiliki pengaruh di dunia Islam pada awal abad ke-19 serta menjadi poros atau ujung utama silsilah ulama Betawi masa kini adalah Syekh Junaid Al-Batawi. Syekh Junaid memiliki banyak murid yang kemudian menjadi ulama terkemuka di Tanah Air bahkan dunia Islam. Di antaranya Syekh Nawawi Al-Bantani Al-Jawi pengarang Tafsir Al-Munir dan 37 kitab lainnya hingga syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi. Syekh Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani merupakan murid dari Syekh Junaid Al Batawi di Masjidil Haram. Beliau dilahirkan di Kampung Tanara, Serang, Banten pada tahun 1815. Namanya masyhur hingga sekarang dengan karyanya yang banyak. Di Mekah, beliau memperdalam ilmu agama kepada guru-gurunya selama kurang lebih 30 tahun. Semakin hari semakin masyurlah hasil pemikiran Syekh Muhammad Nawawi. Beliau juga menulis banyak kitab berbahasa Arab dan jadi rujukan khususnya dalam ilmu fiqih, di seluruh dunia. Ketika menetap di Syi’ib ‘Ali, Mekah, Syeikh Muhammad Nawawi memiliki murid yang banyak dan berasal dari berbagai bangsa. Namanya kemudian tersohor sebagai Syaikh Nawawi al-Jawi al-Bantani. Puncaknya, ketika beliau ditunjuk sebagai pengganti imam Masjidil Haram. Syekh Nawawi meninggal di Mekah pada 1897. Beliau adalah guru ulama-ulama pesantren di Indonesia. Salah satu keturunannya saat ini menjadi Wakil Presiden yakni KH Ma’ruf Amin yang juga pernah menjabat Rais Aam PBNU. Ulama ini juga dikenal dengan nama Syeikh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Beliau lahir di Sumatera Barat, tepatnya di Koto Tuo, Agam pada 26 Juni 1860. Kecerdasan beliau sudah terlihat sejak kanak-kanak. Ayahnya Syaikh Abdul Latif mengajaknya ke Mekah pada usia 11 tahun (1871) untuk menunaikan ibadah haji. Namun Ahmad tidak ikut pulang, ia tinggal di Mekah untuk menuntaskan hafalan Al-Qurannya. Selain menghafal Alquran, Ahmad berguru dengan beberapa ulama di antaranya Sayyid Bakri Syatha, Sayyid Ahmad bin Zaini Dahlan, dan Syeikh Muhammad bin Sulaiman Hasbullah al-Makkiy. Kealiman Syekh Ahmad Khatib dibuktikan ketika dia diangkat menjadi imam dan khatib sekaligus staf pengajar di Masjidil Haram. Syekh Ahmad Khatib mempunyai banyak murid yang kemudian menjadi ulama-ulama besar, di antaranya Abdul Karim Amrullah (Haji Rasul) ayah dari Buya Hamka, ulama termasyhur Indonesia. Lalu ada K.H. Hasyim Asy’ari (pendiri NU), dan K.H. Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah), serta masih banyak lagi. (jqf)

Read More

Ketika Doa Sang Pemburu Langsung Didengar Allah

1miliarsantri.net : Suatu pagi yang cerah, seorang laki-laki pergi hendak berburu mencari rezeki yang halal. Namun, seharian ia tak jua mendapatkan buruannya. Bahkan, hingga hampir malam, ia belum mendapatkan satu pun binatang buruan. la lalu berdoa dan bermunajat kepada Allah SWT dengan sepenuh hatinya. “Ya Allah, anak-anakku menunggu di rumah dengan menahan rasa lapar, berilah aku seekor binatang buruan, agar kami dapat menikmatinya sebagai upaya untuk tetap dekat dengan-Mu.” Setelah selesai berdoa. Dengan jala yang di bawanya, ia mencoba mengais rezeki di sungai. Tak disangka, seekor ikan besar menyangkut di jalanya. Allah SWT telah memberi rezeki kepada si pemburu yang tak pernah lelah untuk menafkahi anggota keluarganya. Si pemburu itu pun bersyukur kepada Allah dan bersiap pulang ke rumah dengan penuh bahagia. Malang tak dapat diraih, untung tak dapat ditolak. Begitulah sebuah pepatah. Tak lama setelah meninggalkan sungai, di tengah perjalanan pulang itu, ia bertemu dengan kelompok raja yang hendak berburu juga. Raja heran dan takjub luar biasa begitu melihat ikan besar yang dibawa pemburu itu. Sang Raja lalu menyuruh pengawal untuk mengambil ikan itu secara paksa dari tangan sang pemburu. Malang bagi si pemburu, fisiknya yang lemah karena sudah seharian menahan lapar, ia tak mampu melawan pasukan kerajaan yang berjumlah sangat banyak itu. Dengan perasaan sakit dan kecewa, ia tertunduk lesu dan hanya berharap Allah SWT membalaskan rasa sakitnya. Oleh sang Raja, ikan itu dibawanya pulang dengan rasa bahagia. Ketika sampai di istana, ia penasaran dengan ikan yang sangat besar itu. Lalu sang raja mengeluarkan ikan itu dan mencoba memainkannya dengan cara dibolak-balik. Sambil tersenyum dan sesekali tertawa riang, sang raja senang. Saat tak diduga, tiba-tiba ikan itu mengigit jarinya dan mengakibatkan badannya jadi panas dingin. Sang raja langsung melepaskan gigitan ikan itu dengan bantuan para pengawalnya. Sang raja geram, ia memerintahkan agar ikan itu segera dibunuh. Dampak dari gigitan itu sangat dirasakan oleh sang raja. Badannya yang tadinya panas dingin, kini menjadi semakin panas. Panas dan panas. Sang raja tidak bisa tidur. Ia gelisah. Mengetahui kondisi sang raja yang memburuk, penasihat kerajaan memerintahkan dokter terbaiknya untuk mengobati sang raja. Satu, dua, tiga, hingga puluhan dokter, tak sanggup dan tak mampu mengobatinya. Tangan raja yang tergigit ikan telah terinfeksi. Pada dokter menyarankan agar segera memotong jari sang raja. Hal itu dilakukan untuk menghindari penyebaran infeksi atau racun ke anggota badan lainnya. Raja pun menyetujui nasihat mereka. Jari sang raja dipotong, namun derita dan sakit yang dialaminya tak kunjung membaik. Ia tak dapat istirahat. Racun sudah menyebar. Selain karena infeksi yang sudah menyebar juga sakit dari amputasi jari sang raja. Singkat cerita, para dokter menyarankan agar pergelangan tangan sang raja dipotong. Dan tanpa pikir panjang, raja menyetujuinya karena rasa sakit yang teramat sangat perih. Akhirnya dipotonglah pergelangan tangan sang raja. Harapannya setelah pergelangan tangan dipotong, rasa sakit berkurang. Setelah dipotong, bukannya sembuh dan membaik, sang raja malah tambah sakit parah. la berteriak dan meringis dengan keras karena racun itu telah merasuk dan menyebar ke anggota tubuh lainnya. Akhirnya seluruh dokter menyarankan agar kali ini tangan raja akan diamputasi sampai siku. Raja pun menyetujuinya. Setelah lengannya dipotong, sakit jasmaninya telah menghilang, tetapi diri dan jiwanya tetap belum tenang. Ia masih gelisah. Semua dokter akhirnya menyarankan, agar raja dibawa ke seorang dokter jiwa atau ahli hikmah. Maka dibawalah sang raja menemui seorang dokter jiwa dan diceritakan seluruh kejadian seputar ikan yang ia rebut dari pemburu itu. Mendengar itu, ahli hikmah berkata, “Jiwa Tuan tetap tidak akan tenang selamanya sampai pemburu itu memaafkan dosa dan kesalahan yang telah Tuan perbuat.” Mendengar penuturan sang ahli hikmah, bukan main kagetnya sang raja. Maka akhirnya dicarilah pemburu tempo hari. Sang pemburu ketakutan karena ia menyadari kelemahan fisiknya berhadapan dengan pasukan kerajaan. Namun setelah disampakan tujuan dan maksud sang raja kali ini. Sang raja menceritakan kejadian yang dialami sejak ia mengambil ikan hingga dibawah ke istana, dan akhirnya mengalami kejadian tragis dengan mengamputasi jari, pergelangan tangan, hingga sampai siku. Sang raja meminta sang pemburu memaafkan kesalahan sang raja. Dengan tulus ikhlas, sang pemburu memaafkan dan mengikhlaskan yang sudah terjadi. Setelah dimaafkan, sang raja masih penasaran ingin mengetahui apa yang dikatakan atau dilakukan si pemburu ketika raja mengambil paksa ikannya. “Wahai pemburu, apa yang kaukatakan ketika prajuritku merampas ikanmu itu?” Sang pemburu menjawab; “Tidak ada kecuali aku hanya mengatakan, ‘Ya Allah, sesungguhnya dia telah menampakkan kekuatannya kepadaku, perlihatkanlah kekuatan-Mu kepadanya!”’ Ditambahkannya, rasa sakit hati dan kecewanya teramat sangat. Sebab, sudah seharian ia berburu namun tak mendapatkan satu hewan buruan pun. Sementara, ia sangat membutuhkan satu hewan buruan untuk dia makan Bersama keluarganya yang sedang kelaparan dan menunggunya di rumah. Atas hal itu, ia mencoba mencari atau menjala ikan di sungai, dan Allah memberikan rezeki berupa seekor ikan, yang kemudian ikan itu diambil paksa sang raja. “Demikian sang raja, sesungguhnya, kami sangat membutuhkan makanan untuk anak-anak kami,” ujarnya. Sahabat, itulah satu keajaiban dari doa orang yang teraniaya. Doa mereka sangat mustajab. Dan satu hal lagi, hendaklah senantiasa makan makanan yang halal. (SEF)

Read More

Santri Di Serempet Harley, Pengendara Langsung Kabur

Ciamis – 1miliarsantri.net : Yayat (23 tahun) Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Al Abidin Ciamis mengalami kecelakaan terserempet motor gede (moge) jenis Harley Davidson di Jalan Nasional, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Sabtu (27/5/2023) siang. Akibat terserempet tersebut, Yayat mengalami luka-luka dan sempat muntah darah. Kasat Lantas Polres Ciamis AKP Asep Iman Hermawan membenarkan adanya kejadian tersebut dan mengatakan, pihaknya masih mengumpulkan saksi di lapangan berikut alat bukti dari CCTV terkait kecelakaan itu. Pasalnya, kendaraan moge yang diduga terlibat kecelakaan melarikan diri dari lokasi kejadian. “Kami sedang berupaya secepat mungkin memproses kejadian kecelakaan di Kecamatan Cihaurbeuti agar cepat terungkap. Saat ini, sejumlah anggota juga sudah dikerahkan untuk melacak CCTV. Kami sudah mengunjungi korban, tapi sementara korban belum bisa diperiksa. Saksi juga baru akan diperiksa, karena sudah malam,” terang Asep kepada sejumlah media, Sabtu (27/5/2023) malam. Asep menambahkan, kronologi kecelakaan itu bermula ketika Yayat yang mengendarai sepeda motor Yamaha Aerox melintas di Jalan Nasional, Kecamatan Cihaurbeuti, tepatnya di sekitar Rumah Makan Botram, pada sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu, Yayat melintas dari arah timur menuju barat. Ketika sedang berkendara, terdapat kendaraan Harley Davidson melintas. Berdasarkan keterangan saksi di TKP, terjadi senggolan antarstang dari dua kendaraan tersebut. Alhasil, kendaraan Aerox yang dikemudikan Yayat hilang kendali dan terjatuh. Sementara kendaraan Harley Davidson yang terlibat senggolan sempat berhenti 100 meter dari lokasi kejadian. “Harley Davidson berhenti sejenak dan melihat ke belakang. Selang beberapa saat, ada juga rombongan Harley Davidson sekitar lima motor. Akhir nya harley yang terlibat laka tersebut ikut bergabung dengan rombongan dan melanjutkan perjalanan,” imbuh Asep. Asep belum bisa memastikan pihak yang salah dalam kecelakaan itu. Namun, menurutnya, akan ada sanksi bagi pengendara yang terlibat kecelakaan melarikan diri. Hingga berita ini dibuat, polisi belum bisa mengetahui identitas pengendara Harley Davidson yang terlibat kecelakaan. Polisi disebut masih maraton mencari bukti. “Kami sudah mengumpulkan CCTV di sekitar TKP dan juga mengumpulkan berbagai macam bukti serta saksi di TKP,” lanjut Asep. Polres Ciamis juga sudah berkoordinasi dengan perwakilan Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) yang melaksanakan kegiatan di Kabupaten Pangandaran. Perwakilan HDCI sudah merespons terkait kecelakaan itu. “Tadi juga perwakilan HDCI sempat video call dengan guru korban di rumah sakit. Mereka menyampaikan permohonan maaf,” kata Asep. Asep menambahkan, perwakilan HDCI juga sudah datang ke rumah sakit bersama Camat Cihaurbeuti sudah datang untuk menjenguk korban. Selain itu, pihak Jasa Raharja sudah datang untuk menanggung biaya rumah sakit. “Mereka juga meminta tanda-tanda pengemudi. Mereka juga akan mencari,” ujarnya. Sementara itu di lokasi kejadian, banyak warga yang merekam kejadian tersebut dan memviralkan adanya serempetan hingga tabrak lari antara harley dengan Yayat, karena dirasa yang ditabrak bukan hewan. (yus)

Read More

Ginanjar : Ideologi Pancasila Tidak Bertentangan Dengan Nilai-nilai Islam

Jakarta – 1miliarsantri.net : Sejarawan sekaligus Filolog Islam Nusantara, Ahmad Ginanjar Sya’ban, mengatakan, terdapat banyak bukti sejarah menunjukkan kebanyakan ulama menyebut mencintai Tanah Air tidak berbeda dengan mencintai agama. Ajaran itu yang terus dipegang hingga saat ini, sehingga umat Islam di Indonesia selalu mempertahankan ideologi Pancasila. Ideologi Pancasila tidak bertentangan dengan nilai-nilai agama Islam. Sebaliknya, ideologi Pancsila justru lahir dari saripati Islam. Pancasila merupakan kesepakatan bersama (kalimatun sawa) yang menjadi ideologi pemersatu banyak suku, agama, ras, dan golongan. “Hal tersebut dapat dilihat dari jejak atau manuskrip sejarah Islam yang membahas kecintaan pada negara dan agama. Hal itu ditulis guru para ulama Indonesia, Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan, pada akhir abad ke-19,” jelas Ginanjar. Dari manuskrip yang ditemukan menunjukkan, jauh sebelum semua orang membahas hal tersebut, Syaikhona Kholil Bangkalan telah menulis hubbul auton minal iman (mencintai Tanah Air sebagian dari iman). Manuskrip tersebut dalam bentuk kitab berbahasa Sunda-pegon yang diterbitkan di Purwakarta berjudul Nadhom Pancasila. Dalam nadhom itu diterangkan Pancasila adalah falsafah dan dasar negara yang sudah selaras dengan Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW. “Bukti lainnya bahwa pada 1916, atau 12 tahun sebelum Sumpah Pemuda didengungkan 1928, KH Abdul Wahab Chasbullah dan beberapa ulama tradisionalis lainnya di Surabaya mendirikan sebuah perkumpulan organisasi bernama Syubbanul wathon atau pemuda Tanah Air,” kata Ginanjar kepada media, Sabtu (27/5/2023). Dalam pendirian organisasi tersebut, Kiai Wahab telah mendengungkan cinta Tanah Air melalui mars organisasi. Bukti lain yang memperkuat jejak Pancasila dalam sejarah Islam di Indonesia adalah manuskrip 1970. Lalu, puncak perjuangan ulama dalam mempertahankan ideologi Pancasila terjadi pada Musyawarah Nasional Alim Ulama di Situbondo 1983. Pada acara Munas itu, para ulama bersepakat untuk menerima ideologi Pancasila sebagai asas tunggal Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam salah satu butir yang dihasilkan dalam Munas itu, disebutkan penerimaan dan pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam untuk menjalankan syariat. “Munas ini juga menentukan posisi Pancasila sebagai ideologi bangsa tidak bertentangan dengan agama Islam,” kata Ginanjar. Sementara itu,bulama asal Pandeglang Banten, KH Abuya Muhtadi bin KH Abuya Dimyati, mengatakan, Pancasila merupakan wasiat para orang tua terdahulu atau para pendiri bangsa agar diamalkan. Dengan begitu, bangsa Indonesia hidup rukun, damai, dan sejahtera. “Pancasila itu wasiat orang tua kita. Harus dijaga dan diamalkan,” kata Abuya Muhtadi. (tri)

Read More

Mengintip Kegiatan Suluk Thariqoh Naqsysbandiyah Aceh

Aceh – 1miliarsantri.net : Suluk merupakan kegiatan berzikir yang dilakukan secara terus-menerus, meninggalkan pikiran serta perbuatan duniawi, menata bathin mengingat Allah dan hanya mengharap keridloan Allah. Tapi pernah kah kita melihat dari dekat, bagaimana pelaksanaan nya. Nah kami akan berbagi informasi ini kepada anda. Salah satu tempat yang kami singgahi adalah Pondok pesantren Cuco (cucu) Tgk Syech H Mudo Wali Al Chalidy Seuramoe Darussalam Desa Beuradeun, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, menjadi salah satu tempat yang menggelar aktivitas Suluk. Aktivitas zikir ini merupakan pengajian ilmu dari Tarekat Naqsyabandiyah yang diajarkan di dayah di kaki bukit Gampong Beuradeun, Aceh Besar. Semua jamaah yang mengikuti kegiatan ini menutupi wajah nya dengan sorban untuk jamaah laki-laki dan menutupi dengan mukena untuk jamaah wanita nya, sehingga tidak terlihat jelas wajah orang-orang ketika mengucapkan ayat-ayat Allah. Hal tersebut merupakan salah satu syarat bagi jemaah Suluk setiap bulan suci Ramadhan di pesantren cucu ulama kharismatik Aceh tersebut. Jamaah Suluk di Pesantren Seramoe Darussalam itu pada tahun-tahun sebelumnya hanya bagi laki-laki dewasa, bahkan juga terlihat beberapa orang tua. Namun, pada Ramadhan tahun 2021 diperbolehkan juga diikuti oleh jemaah perempuan yang mayoritasnya adalah kaum ibu-ibu. “Jumlah jamaah yang ikut Suluk di tempat kita bertambah dari tahun lalu, kebetulan dua tahun ini ada jamaah perempuan, yang tidak ada pada tahun-tahun sebelumnya,” kata pimpinan Dayah Cuco (cucu) Tgk Syech H Mudo Wali Al Chalidy Seuramoe Darussalam, Tgk Harwalis Harun Wali kepada 1miliarsantri.net. Jamaah Suluk ini bukan berasal dari masyarakat sekitar saja, melainkan ada juga jamaah yang berasal dari daerah lain. Mereka tidak dibenarkan untuk pulang atau keluar dari perkarangan pesantren sampai kegiatan selesai hingga waktu yang telah ditentukan. “Jadi mereka tidak pulang ke rumah, untuk istirahat nya sudah ada waktu-waku tertentu yang telah ditetapkan,” sambung Harwalis. Harwalis menambahkan, jamaah yang mengikuti Suluk tahun ini di pesantren yang ia pimpin sebanyak 75 orang, mulai dari perempuan hingga laki-laki. “Jumlah yang hadir tahun ini ada perempuan sebanyak 25 orang. Laki-laki sekitar 50 orang. Jadi jumlahnya di bawah seratus,” terangnya. Jika sudah mengikuti Suluk, para jamaah tidak bisa sembarangan mengonsumsi makanan, ada pantangan-pantangan tertentu yang harus diikuti. Di mana, kata Harwalis, pantangan jamaah Suluk itu adalah tidak bisa makan bahan makanan yang berdarah seperti daging, mengandung pengawet, dan barang yang bebas diperjualbelikan yang diragukan kemurnian dan kesuciannya untuk para ahli Suluk. “Kenapa dilarang, supaya dalam perjalanan Sulok nya, saat mengingat Allah, saat berzikir senantiasa jemaah lepas secara batin dan lahiriah nya. Pantangan ini wajib dijalani dan dipatuhi oleh para ahli Suluk,” kata Harwalis. Harwalis menjelaskan, kegiatan Suluk di Peaantren yang di pimpin nya ini sudah berjalan sejak 12 tahun lalu dan dilaksanskan setiap bulan Ramadhan, dan masih bertahan sampai sekarang, jamaahnya juga terus bertambah. Di Dayah Seuramoe Darussalam ini, Suluk dilaksanakan selama 10 hari. Namun sebenarnya juga bisa dilakukan 20 sampai 40 hari, itu tergantung dari hasil musyawarah para ahli Suluk setiap tahunnya. “Kita laksanakan 10 hari dalam bulan Ramadhan, tapi di tempat yang lain ada juga yang melaksanakannya sampai 20, 30 hari hingga 40 hari, bagaimana kesepakatan bersama,” imbuhnya. Harwalis menuturkan, kegiatan ibadah Suluk bulan Ramadhan ini sudah sangat dimaklumi dan diketahui oleh masyarakat umum di Aceh, bahwa paling afdhal atau sempurna dari yang lainnya. “Karena ada sembahyang, puasa Qiamul lail dan lainnya, Sulok ini merupakan kegiatan ibadah spesial, lebih dari pada hari-hari lain,” katanya. Karena Suluk dilaksanakan tiap Ramadhan, maka sudah hakikatnya dilaksanakan tawajuh. Ibadah tersebut masuk dalam salah satu pendidikan atau latihan para jamaah mengingat dan berzikir kepada Allah dalam arti yang spesial. “Tidak hanya dengan mengatakan atau mengucapkan kalimat-kalimat, nama-nama Allah, tidak sekadar ucap. Tetapi memang dilakukan secara lahir batin berzikir kepada Allah,” kata Harwalis. Ketika tawajuh hendak dimulai, terlihat enam pemimpin atau khalifah duduk berhadapan dengan para jemaah yang menghadap kiblat. Lalu, jemaah secara bersama terus memanjatkan doa sembari memutar tasbih. Saat tawajuh ini lah, para jamaah menutup semua kepala hingga wajah menggunakan sorban. Semua itu dilakukan agar para jemaah benar-benar kusyuk berdzikir dan mengingat Allah, tanpa terganggu pandangan dari luar. Tawajuh adalah ibadah menghadapkan diri dan membulatkan hati lahir bathin kepada Allah. Dilakukan beberapa kali sehari semalam usai melaksanakan shalat fardhu dan tarawih. “Jadi katakanlah bermula tarekat selalu mengingat Allah, tidak luput hatinya, lahiriah-nya, lisannya tidak luput, itu lah tujuan utamanya,” ujarnya. Kata Harwalis, tawajuh ini menjadi salah satu kelebihan dan keistimewaan dari Tarekat Naqsabandiyah di Aceh dan bahkan dari seluruh nusantara di Indonesia. Harwalis menyebutkan, selama melaksanakan ibadah Suluk di bulan Ramadhan, tawajuh dilakukan sebanyak empat kali dari 24 jam, di antaranya setelah shalat subuh, zuhur, asar dan terakhir usai shalat tarawih. Dari atas bangunan setinggi sekitar 3,5 meter itu, tampak jamaah Suluk masih larut dalam dzikir, hingga akhirnya Tgk Harwalis yang menjadi mursyid membacakan doa dan membacakan shalawat bersama para jemaah. Shalawat tersebut sebagai tanda bahwa Suluk siang itu berakhir, jamaah beristirahat, dan akan kembali dilaksanakan pada waktu shalat selanjutnya. Sebelum melangkahkan kaki dari atas mushala, para jamaah satu-satu maju untuk bersalaman dengan enam orang khalifah, kemudian mereka kembali ke tempat istirahat yang telah disediakan. (din)

Read More

Kemenkes RI Jalin Kerjasama Dengan Dua RS Arab Saudi

Madinah – 1miliarsantri.net : Guna memberikan pelayanan kesehatan para calon jamaah haji yang sudah berada dibtanah suci Makkah, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menjalin kerja sama dengan dua pengelola fasilitas rumah sakit milik Pemerintah Arab Saudi yakni Rumah Sakit King Fahd dan Rumah Sakit King Salman Bin Abdul Aziz untuk menjamin perawatan peserta calon haji asal Indonesia yang mengalami gangguan kesehatan. Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah Thafsin Alfarizi mengatakan kerja sama antara KKHI Madinah dan RS Arab Saudi di Madinah penting untuk menurunkan angka kematian peserta calon haji Indonesia selama penyelenggaraan ibadah haji 1444H/2023M. “Semoga dengan kerja sama yang baik antara KKHI Madinah dan RS Arab Saudi ini adalah ikhtiar dalam melakukan mitigasi penurunan angka kematian calon haji di Arab Saudi,” terangnya. Sementara itu, Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zainal Muttaqin didampingi Kepala Seksi Kesehatan Haji Indonesia Daker Madinah Thafsin Alfarizi beserta tim pelayanan medis telah melakukan kunjungan di Rumah Sakit Arab Saudi pada Kamis (25/5/2023). “Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola dan mereka menyambut baik, serta akan bekerja sama dengan Indonesia,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Zainal Muttaqin, Jumat (26/5/2023). Kunjungan tersebut sebagai upaya optimalisasi penyelenggaraan kesehatan jamaah haji Indonesia selama berada di Tanah Suci. Dalam kunjungan tersebut dihasilkan sejumlah kerja sama, di antaranya RS Arab Saudi telah bersedia menerima rujukan pasien dari peserta calon haji Indonesia. “Sebab tidak semua kasus yang dialami peserta calon haji Indonesia bisa ditangani di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Madinah,” katanya. Dalam kunjungan itu, Tim Daker Madinah diterima langsung oleh pimpinan di dua RS Arab Saudi. Zainal mengatakan RSAS di Madinah berkomitmen dan siap menerima rujukan jamaah haji Indonesia serta siap bekerja sama dengan KKHI Madinah untuk memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk peserta calon jamaah haji Indonesia. RS King Fahad dan RS King Salman Bin Abdul Aziz adalah rumah sakit rujukan dari KKHI Madinah bagi pasien asal Indonesia yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. KKHI Madinah merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang disiapkan Pemerintah Indonesia di Madinah, dengan kapasitas 69 tempat tidur untuk instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), isolasi, rawat inap, dan psikiatri. KKHI Madinah juga dilengkapi dengan laboratorium, apotek, poli gigi, 11 unit ambulans, serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi. (nab)

Read More

Masjidil Haram Memiliki Sound System Tercanggih se Dunia

Makkah – 1miliarsantri.net : Sebagai Kiblat serta pusat nya ibadah umat Islam sedunia, serta menyambut datang nya jamaah yang berkunjung ke Masjidil Haram di Mekkah, baik jamaah Haji maupun Umrah, siapa sangka ternyata Masjidil Haram yang merupakan masjid terbesar di dunia dengan poyek perluasan yang sedang berlangsung bertujuan untuk menambah luasnya menjadi 519.149 meter persegi ini memiliki tata suara atau sound system yang canggih. Masjidil Haram dilengkapi dengan 7.500 speaker yang tersebar di alun-alun, koridor, dan jalan sekitar masjid. Direktur Operasi dan Pemeliharaan Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, Mohsen bin Abdul-Mohsin al-Sulami mengatakan, sistem audio di Masjidil Haram merupakan salah satu sistem tata suara terbesar dan tercanggih yang digunakan di seluruh dunia. Mohsen menjelaskan sistem audio di Masjidil Haram secara eksplisit dirancang untuk mengumandangkan adzan, sehingga salat dapat terdengar jelas di dalam masjid, halaman, bahkan jalan sekitar. Lebih dari 120 ahli audio direkrut pemerintah Arab Saudi untuk mengoperasikan dan menyempurnakan sistem audio di Masjidil Haram, Mekkah agar maksimal dan optimal. Para ahli tersebut berasal dari berbagai negara dan latar belakang. Mereka masing-masing membawa keahliannya untuk memastikan bahwa sistem audio yang digunakan di lingkungan masjid bekerja secara optimal dengan mempertimbangkan fitur akustik dan arsitektur ruangan. Tim ahli ini memastikan bahwa mikrofon, pengeras suara, dan sistem transmisi berfungsi dengan benar untuk menyiarkan suara fidelitas tinggi. Terdapat dua ruang kontrol yang berfungsi untuk mengoordinasikan sistem audio, yang terdiri dari ruang utama dan cadangan yang berada di area al Masaa’a. Sistem suara cadangan digunakan jika yang utama gagal. Ini bertujuan untuk memastikan jamaah dapat menyelesaikan salat mereka tanpa gangguan. (dir)

Read More